
Ono-Ono Wae (OOW) adalah rubrik khas infogunungkidul.com, disajikan
dengan gaya bahasa berbeda, unik, nyleneh dan kocak. Cerita terjadi
dari seantero Indonesia, dikutip dari berbagai media massa. Nama
penokohan dalam alur cerita semua bukan nama sebenarnya.
Ketika
cinta sudah melekat, tahi kucing berasa coklat. Itulah ungkapan yang
tepat untuk menggambarkan kemesraan pasangan suami istri Rokim 24, dan
Tampi 67, warga Padukuhan Petung, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang,
Kabupaten Madiun, Jawa Timur ini.
Jika
duda tua menikahi gadis muda, itu sudah umum. Apalagi jika hartanya
banyak dan seabrek warisan yang menjanjikan masa depan. Tetapi bagaimana
ceritanya jika seorang perjaka ting-ting menikahi janda yang usianya
bahkan lebih tua dari ibunya ? Inilah kisahnya.
Pernikahan Rokim, pemuda kelahiran Nganjuk, 10 Juli 1993, itu memang tak biasa, sangat njomplang
pokoknya. Sebab, mempelai perempuannya adalah Tampi, janda kelahiran
Madiun, 18 Januari 1950. Usia mereka terpaut sangat jauh, 43 tahun.
Namun, perbedaan usia tak mengurangi kemesraan pengantin baru ini.
Seperti
di kutip Radar Madiun (Jawa Pos Group/JPNN) mereka berdua menikah Rabu,
15/03/2017. Jika ada yang percaya dengan cinta pada pandangan pertama,
Rokim adalah salah satunya. Pria asal Nganjuk itu mengaku menaruh hati
kepada Tampi sejak kali pertama bertemu sepuluh tahun silam.
Awal
perkenalannya, dia hanya bermain ke rumah teman sesama pekerja bangunan
di Surabaya yang kebetulan satu desa dengan Tampi yang berprofesi
sebagai tukang pijat. Untuk meredakan lelah, Rokim diantar oleh
temannya ke rumah Tampi yang kala itu masih berusia 57 tahun.
”Pertama
kali bertemu langsung suka. Yang ada di pikiran saya, suatu saat akan
saya nikahi dia,’’ tutur dia kepada wartawan. Setelah dipijat, layaknya
ABG yang sedang PDKT (alias pendekatan), Rokim dan Tampi bertukar nomor
handphone.
Dari
situ, benih-benih cinta mulai tumbuh. SMS dan telepon menjadi penyubur
benih-benih cinta itu. Rokim mengaku bahwa dirinyalah yang lebih sering
menelepon Tampi. Rasa lelah setelah seharian bekerja keras sebagai kuli
bangunan pun langsung sirna saat mendengar suara pujaan hatinya. Setiap
kali pulang kampung ke Nganjuk, Rokim tak lupa mengunjungi Tampi di
Madiun. Buah manggis, apel, dan salak kesukaan Tampi menjadi oleh-oleh
wajib yang dia bawa.
Rokim
juga mengatakan bahwa Tampi adalah cinta pertamanya. Seumur hidupnya,
Rokim memang belum pernah berpacaran dengan perempuan lain. Karena itu,
omongan sinis dan olok-olok sebagian teman tentang pacar tuanya tak
dihiraukan oleh Rokim.
”Mau bagaimana lagi, wong sudah cinta,’’ ujarnya dengan mantap.
Layaknya
dua insan yang dimabuk cinta, Rokim juga pernah mengajak Tampi
berjalan-jalan sambil pacaran. Kebun Binatang Surabaya dan Taman Bungkul
di Kota Pahlawan menjadi dua lokasi favorit mereka. Kenangan indah itu
kian memupuk cinta keduanya.
Namun,
meski sudah lama kenal dan jatuh hati, Rokim baru benar-benar
memberanikan diri meminang Tampi belakangan ini. Awalnya, Tampi
menganggap pinangan itu sebagai lelucon dan tak serius menanggapinya.
Tapi, Rokim tak patah arang. Bagai pejuang cinta sejati, dia terus
meyakinkan Tampi agar bersedia menerima pinangannya.

Rokim
sejak awal menyadari bahwa perbedaan usia keduanya bisa menjadi
penghalang. Bahkan, ibunya pun lebih muda daripada Tampi. Rokim juga
mengakui bahwa penampilan Tampi tak semenarik gadis-gadis muda lain yang
ditemuinya di Surabaya atau Nganjuk, tempat asalnya. Menurut Rokim,
setiap kali melihat Tampi, dirinya seolah menemukan kasih sayang yang
selama ini hanya didapat dari ibunya.
Dia
memang sangat dekat dengan ibunya, seorang janda yang telah berjuang
keras membesarkan lima anak. Demikian pula Tampi. Sejak ditinggal wafat
suami pertamanya, dia harus bekerja sebagai tukang pijat untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Berhasil meyakinkan Tampi rupanya baru langkah awal.
Rokim harus melalui perjalanan panjang untuk meyakinkan ibu dan
kakak-kakaknya agar bersedia menerima Tampi.
Sebab,
sang ibu harus rela menerima menantu perempuan yang lebih tua daripada
dirinya. Juga, kakak-kakak Rokim mendapatkan ipar yang sudah seusia
nenek-nenek. Bukan hanya itu, Rokim juga harus berjuang untuk meyakinkan
keluarga Tampi bahwa niatnya tulus karena cinta. Seharusnya, pesta
pernikahan Rokim dan Tampi digelar kemarin, Selasa, 21/03/2017. Namun,
setelah berhitung dengan penanggalan Jawa, Selasa Kliwon dinilai bukan
hari baik lantaran bertepatan dengan pasaran meninggalnya ayah Rokim.
Alhasil, tanggal pernikahan dimajukan menjadi 15 Maret lalu.
Setelah
menikah, Rokim tidak lagi bekerja di Surabaya. Dia kini hidup serumah
dengan Tampi di Petung. Pekerjaan serabutan siap dia lakoni. Mulai
mencangkul hingga mencari rumput. Sementara itu, Tampi yang lebih jarang
bicara mengaku sempat menolak pinangan Rokim lantaran menyadari bahwa
dirinya bukan janda kaya.
Rumah
yang ditinggali selama ini pun sangat sederhana. Belum lagi, mustahil
seorang perjaka mempersunting janda lanjut usia. Namun, Rokim terus
mendesak tanpa lelah. Meski sempat menolak, keluarga Tampi akhirnya
merestui juga.
Selama
ini Tampi memang hidup seorang diri karena tidak memiliki anak dari
pernikahan pertamanya. Tampi menuturkan, acara pernikahannya dengan
Rokim sangatlah sederhana. Hanya ijab kabul dan kenduri kecil. Tidak ada
tetangga yang diundang. Namun, mereka berdatangan untuk mengucapkan
selamat. Maskawinnya pun cukup uang tunai Rp 50 ribu.
Lantas, apa panggilan sayang keduanya. Rupanya bukan Ayah-Bunda, bukan pula Papa-Mama.
Rokim
punya panggilan tersendiri untuk Tampi tercinta. Dia memanggilnya “Dik
Tampi sayaaang,”. Sebaliknya Tampi pun punya panggilan mesra untuk
Rokim. “Mas….Rokiiim,”
Wuidiiiih syahdunya…… Ono Ono Wae to Kim Rokim Via .**JPNN/redaksi**
Baca Juga :
Baca Juga :
- Mengapa Sangat Benci Muslim Rohingya? Alasan Biksu Wirathu Ini Sangat Mengejutkan
- Netizen Berbondong-bondong Blok Akun Youtube Wanita Ini, Kenapa Ya ?
- AWESOME! Inilah Deretan Bocah Paling Jenius Sepanjang Zaman
- Buka Celana di Dalam Bus, Lihat Apa yang Dilakukan Wanita Ini Selanjutnya
- Tragis, Seorang Pria Tewas Dililit Ular Piton Seberat 80 Kg
- King Abdul Aziz Menemukan Minyak Hingga Merubah Peradaban Di Arab Saudi
- Lima Alasan Mengapa Orang Menjadi Hantu Setelah Meninggal
- Fenomena Hidup yang Bikin Kamu Merinding Foto-Foto Ini Perlihatkan
- Heboh, Guru Canntik Ini Bikin Murid Gak Mau Pulang Kerumah
- Waaww, Foto Hot Chant Felicia Ini Saingi Kakaknya Baby Margaretha
- WUIHH !Bidadari Bobotoh Yang Cantik Ini Nonton Langsung Di GBK Kemarin
- Gadis Cantik Dari Cikarang Ini Kecantikannya Bikin Para Cowok Bergetar
- Gadis Penjual Jamu ini Bikin Heboh Karena Kecantikanya
- Heboh Foto Guru Yang di lecehkan Muridnya sendiri
- Ya Ampun,Sedang Foto Selfie Tiba-Tiba Ada Orang Bunuh Diri
0 comments:
Post a Comment